Kamis, 02 Agustus 2012

STUDI BANDING DI PETERNAKAN LEBAH


Lokasi peternakan lebah ini berada di wilayah Ngembal Pasuruan. Tim yang bertugas untuk magang terdiri Aam, Aqib dan Luthfi berangkat dari Malang sekitar pukul 05;30 pagi dan sampai disana sekitar 07:00 wib. Sesampai di lokasi Tim “Lebah”  masih beradaptasi Lingkungan sekitar yang jauh dari ekspetasi awal kami (tempat tinggal hanya tenda terpal, sisi kanan dan kiri disekat dengan kotak lebah dan suhu sangat panas). Tim bercengkrama, berkenalan dan ngobrol santai dengan para petugas (pegawai lebah) yang ada disana. Lokasi tersebut jauh dengan pemukiman penduduk. Untuk mencari air bersih  dan musholah cukup kesulitan, Tim harus berjalan kaki kurang lebih 10 menit ke pabrik peternakan ayam yang ada disekitar lokasi.



  Aktifitas yang kami lakukan pada hari pertama adalah wawancara terhadap para petugas yang ada disana terkait dengan serba-serbi tentang usaha peternakan lebah ini. Mulai dari bertanya tentang media yang digunakan untuk beternak lebah, jenis, sifat-sifat maupun tingkah laku lebah dan produk yang dihasilkan dari usaha ini (madu,propolis,Royal jelly). Seusai sholat ashar kami berkesempatan untuk belajar lebih dekat proses membuat ratu pada quencell dengan salah satu petugas yang bernama mas Riyanto yang akrab dipanggil “Mas Bolet”. Usaha peternakan lebah ini tidak terlalu berat dan menyita banyak waktu, hanya membutuhkan pengontrolan, itu pun hanya waktu tertentu, maka seringkali mas riyanto mengisi waktu luang dalam bekerja dengan hobinya memelihara burung.



Saat-saat menjelang magrib adalah moment yang sangat kami tunggu, mengingat ini merupakan kesempatan merasakan sensasi berbuka puasa dengan madu murni langsung dari peternakan lebah. Dan ketika adzan berkumandang langsung saja kami menyantap hidangan minuman marimas dicampur dengan madu dan rasanya sangat mengobati dahaga kami. Setelah itu dilanjutkan dengan makan nasi, sayur dengan lauk ikan bandeng balian yang dimasak oleh mas yudi dengan alat masak seadanya (sederhana namun terasa nikmat dilidah).
Usai berbuka kami bertiga beranjak untuk sholat trawih ke musolah yang ada di pabrik peternakan dengan berjalan kaki di tegah gelap malamnya hutan. Suhu malam hari benar-benar sangat dingin, tak jarang selama tinggal disana mas Riyanto, mas yudi dan mas febi membuat api unggun sederhana untuk sekedar menghangatkan diri.  Pada malam hari benar-benar sangat sunyi, sepi, hanya 1-2 kali terdengar kendaraan besar yang keluar masuk ke peternakan. Lokasi ini juga terkenal sangat rawan tindakan kriminal, sampai usai magrib para petugas lebah yang tinggal disini tidak berani keluar dengan membawa kendaraan. Ketika bulan purnama sensasinya semakin menantang dengan suara seringala yang mengaung keras “ujar mas yudi”.



Hari terakhir disana, waktu-waktu kami digunakan untuk menunggu kesempatan belajar untuk proses memanen madu. Kesempatan itu datang usai sholat ashar, setelah sebelumnya cukup lama menunggu alat ekstrasi yang didatangkan  dari Malang. Bersama dengan para petugas kami ikut mengambil sarang madu yang akan diambil sembari belajar menjinakan lebah agar tidak menyengat ketika diambil sarangnya. Triknya cukup simple, kita diharuskan tidak tegang ketika lebah mendekat atau menempel pada kita, karena ketika  tegang maka syaraf akan terdeteksi oleh lebah dan akhirnya menyerang kita. Dan jangan mengunakan pakaian warna hitam, karena lebah merasa akan diserang ketika ada warna hitam “tutur mas Riyanto. Proses ekstrasi madu cukup sederhana hanya memasukan lembaran ke dalam alat dan selanjutnya alat tersebut diputar untuk mengeluarkan madu tanpa harus merusak dari sarang tersebut. Dan madu dengan sendirinya keluar dari keran yang ada pada alat tersebut,dan dimasukan kedalam wadah penampung.



Kami dari Tim “Lebah” sangat bersyukur dapat  menimbah pengalaman, ilmu dan tentu saja jaringan relasi yang cukup berguna bagi kami kedepan. Karenanya kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak H Dawang Andriwulan, SE., Mas Riyanto, Mas Yudi dll, atas fasilitas yang diberikan kepada kami. Dan tidak lupa juga kepada bapak satpam peternakan yang memberi izin kami untuk mengunakan fasilitas kamar mandi dan musolah.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar