Salah satu
lokasi Studi Banding peserta KKN-T adalah pada perkebunan PT. Yunawati Kaliduren
yang beralamat di Desa Jatiroto kec. Sumberbaru kabupaten Jember. Perkebunan
yang mempunyai luas 700 ha ini adalah eks peninggalan belanda, dimana terdapat sebuah
bangunan penginapan yang memiliki taman bungan yang indah diteras halamannya serta
pabrik karet dan kakao yang hingga kini masih berdiri kokoh yang disibukkan
oleh kegiatan produksi.
Tepat pada pukul
11.00 Kami tiba pada perkebunan ini, lelahnya perjalanan Kami seakan hilang
ketika Kami mendapat sambutan dari BaPak Supeno selaku pemimpin perkebunan pada
PT. Yunawati Kaliduren ini, kemudian Pak Supeno mengenalkan kepada Kami Pak
supardi selaku sinder AFD. Pabrik, Pak Bambang selaku Sinder AFD. Tetelan, Pak
Afandi selaku Sinder AFD. Besaran, dan Pak Dwi Agus selaku Sinder
AFD.Kaliglagah yang mana beliau beliau inilah yang akan membimbing Kami selama
study banding ini. Perbincangan hangat dan pengenalanpun segera Kami lakukan
dan begitu cepat terasa suasana kekeluargaan telah terasa dalam sanubari Kami. Pak Agus dan Pak Susinggih memasrahkan Kami
ber-6 (Dika, Andar, Anam, Ira, Rossi dan
Alwi) serta Mbak Nike untuk menjadi Pendamping Kami kepada Pak Supeno, tentunya
dengan ringan hari Pak Supeno menerimanya, tak lama kemudian beliaupun
mempersilahkan Kami untuk segera istirahat mengingat esok dini hari Kami harus
menyadap getah karet. Kamipun segera
bergegas istirahat.
Dan rasa syukur Kami
terasa semakin bertambah tatkala Kami mendapat kamar tidur dan jamuan berbuka
puasa layaknya menginap pada sebuah hotel ditengah perkebunan. Dengan ditemani
oleh seluruh Pengurus perkebunan PT. Yunawati Kaliduren Kamipun berbuka puasa
bersama. Tak terasa adzan isya telah berkumandang Kami segera bergegas untuk
mengikuti sholat isya dan taraweh berjamaah di masjid perkebunan. Seusai sholat
taraweh Bapak Supeno, Pak Supardi, Pak
Bambang, Pak Afandi, dan Pak Dwi Agus memberikan Kami penjelasan dan
pengetahuan berupa teori mengenai tata cara berkebun karet mulai dari pembibitan,
pemeliharaan, pemanfaatan lahan TBM, panyadapan, serta proses produksi getah karet
pada pabrik. Kami sangat antusias dengan materi materi yang beliau berikan, tak
jarang Kami bertanya kepada beliau mengenai apa yang Kami rasa belum jelas dan
butuh penjelasan dan beliaupun menjawab dan menjelaskan begitu ikhlasnya. Tak
terasa waktu telah menunjukkan pukul 22.00, Pak supeno kembali mengingatkan Kami
untuk segera istirahat.
Pada pukul 01.00
Mbak Nike telah bangun terlebih dahulu untuk membangunkan Kami ber-6 yang masih
tertidur pulas menikmati empuknya kasur di kamar Kami. Tak butuh waktu lama Kami
ber-6 telah bangun dan menuju pabrik untuk mengambil peralatan menyadap getah
karet. Sesampainya dipabrik Pak Bambang telah menanti Kami untuk menyadap getah
karet, setelah menjelaskan peralatan sadap Pak Bambang mangajak Kami menuju
lokasi sadap, kemudian Pak Bambang mangajarkan kepada Kami bagaimana cara
menyadap yang baik dan benar. Waktupun tak terasa telah menunjukkan pukul 03.00
Kami harus bergegas kembali kepenginapan untuk makan saur. Pada pukul 05.00 Pak
Bambang kembali menuju penginapan Kami untuk mengajak Kami agar mengetahui
bagaimana cara mengambil latek atau getah karet dari mangkok sadap. Setelah itu
kira-kira pukul 07.00 Kami diajak beliau menuju pabrik, sesampainya di pabrik Kami
telah disambut oleh Pak Supardi, beliaulah yang menjelaskan kepada Kami
mengenai proses produksi mulai dari latek hingga menjadi RSS (rubber smoke
sheet). Selain itu Kami juga dijelaskan bagaimana cara perhitungan upah
perhari karyawan.
Waktu telah
menunjukkan pukul 11.00 saatnya Kami untuk menuju lokasi pembibitan ditemani
oleh Pak Afandi dan Pak Agus Dwi Kami
menuju lokasi pembibitan karena tempatnya lumanyan jauh maka Kami menggunakan
mobil perkebunan. Sesampainya dilokasi pembibitan Kami diajari dan diberi
contoh bagaimana cara mengokulasi tanaman karet. Kamipun bergantian untuk
mempraktekkannya dan ternyata tak semudah yang Kami lihat namun Kami harus
berusaha lagi dan akhirnya dapat Kami selesaikan, Kami berharap hasil okulasi Kami
dapat tumbuh menjadi pohon karet yang sehat dan besar. Tak terasa waktu telah
menunjukkan 13.30 Kami harus bergegas untuk pulang kembali ke Malang.
Akhirnya Kamipun harus berhadapan dengan
perpisahan dengan indahnya suasana perkebunan karet, namun yang Kami sedihkan
adalah berpisah dengan Pak Supeno, Pak Supardi , Pak Bambang, Pak Afandi, dan Pak
Dwi Agus karena dengan begitu ikhlasnya mereka telah membimbing Kami dan
mengajari Kami tanpa ada sedikitpun ilmu yang dirahasiakan. Sungguh Kami
Ucapkan terima kasih yang terdalam dari hati Kami atas semua yang telah
diberikan kepada Kami selama study banding pada Perkebunan Karet PT.Yunawati
Kaliduren. Semoga tali silaturahmi yang telah terukir antara kita tak pernah
putus dan kian terjaga sepanjang hayat. (Indica)